Xavi Siap Kembalikan Muruah Barcelona

By ommed


nusakini.com - Xavi mengatakan siap untuk mengembalikan harkat dan martabat Barcelona seperti sedia kala dalam wawancara pertamanya sebagai pelatih baru. Mantan gelandang Blaugrana berusia 41 tahun itu diumumkan sebagai pengganti Ronald Koeman setelah membatalkan kontraknya dengan klub Qatar, Al Sadd.

Xavi kemudian dipresentasikan sebagai juru latih baru di hadapan hampir 10.000 suporter di Camp Nou, Senin (8/11) kemarin, sekaligus menandatangani kontraknya di lapangan yang disaksikan keluarganya.


Xavi, yang membuat 767 penampilan untuk Barcelona sebagai pemain, mengambil alih klub yang sedang terpuruk dengan tanpa raihan kemenangan dalam empat pertandingan di La Liga dan tercecer di posisi kesembilan dalam klasemen.

"Saya pikir pada awalnya, penting bagi kami untuk menerapkan aturan dan lebih memberikan tuntutan pada diri kami sendiri," kata Xavi ketika ditanya bagaimana caranya untuk mengubah situasi Barca.

"Setelah itu, kita bisa berbicara tentang nilai-nilai klub, tentang rasa hormat dan sikap, karena jika kita tidak memiliki nilai-nilai tersebut, maka tidak akan ada sebuah tim. Kemudian kita bisa melihat modelnya, bagaimana tim ini bermain, bagaimana caranya menyerang dan bertahan."

"Pada akhirnya, idenya sama dengan [Johan] Cruyff. Pertahanan pertama [dalam sistem] saya adalah para penyerang, dan penyerang pertama saya adalah penjaga gawang. Kami harus bekerja secara taktis, menerapkan pressing tinggi dan mendominasi bola."

"Ini bukan tentang menjadi tangguh saja tapi juga memiliki aturan. Saya akan mencoba untuk membantu para pemain, secara pribadi dan profesional. Saya tahu betapa melelahkannya secara psikologis bermain untuk klub ini."

Xavi mengungkapkan dirinya telah dua kali ditawari menjadi pelatih Barca sejak hengkang ke Al Sadd pada 2015, di mana ia menghabiskan empat tahun sebagai pemain sebelum melanjutkan karier sebagai pelatih pada 2019.


Ia menjelaskan bahwa ada dua tawaran yang ditolaknya pada 2020, ketika Josep Maria Bartomeu menjadi presiden, karena merasa belum tepat waktu bagi dirinya dan keluarganya untuk kembali sembari situasi klub yang tidak pasti juga menjadi faktor penolakannya.

"Sejak [presiden] Joan [Laporta] menelepon kali ini, saya tidak ragu," ungkap Xavi, seraya menjelaskan dirinya juga sempat didekati oleh Brasil untuk menjadi salah satu staf Tite setelah Piala Dunia 2022.

"Memang benar ada pendekatan dari Brasil, namun kembali ke Barcelona adalah impian saya. Saya memiliki hubungan yang baik dengan Laporta, ia presiden terbaik yang pernah dimiliki klub dan sekarang adalah momen yang tepat." (gi/om)